Monday, September 15, 2008

TEKS PIDATO LOMBA DI MASJID INDONESIA CAIRO

Assalamualaikumwrwb..

Alhamdulillahhirrobil’alamin Assolatuwalamu’ala asyrofil anbiai wrmursalin wangala alihi wasohbihi ajmangin amma ba’du.

Yang terhormat Dewan juri, Bapak-bapak, Ibu-ibu dan teman-teman yang berbahagia.

Mari kita bersama-sama membaca firman Allah dalam surat Al-Baqoroh ayat 183:

Yaa ayyuhaladziina aamanuu kutiba alaikumus siyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum

la allakum tataquun"

Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist yang Artinya “Tidak dianggap sebagai orang beriman apabila seseorang tidur dalam keadaan kenyang, sementara para tetangganya kelaparan di sampingnya.” (HR Bukhari).

Inti dari apa yang difirmankan Allah dan apa yang disabdakan Rosululloh SAW izinkanlah saya menyampaikan pidato saya dengan judul :

“ Puasa dan Solidaritas Sosial”

*Bapak Ibu dan saudara-saudara yang saya cintai

Mari kita sejenak mengingat dan menyadari bahwa pada hakekatnya manusia adalah Makhluk social yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Pada saat ini umat Islam sedang menjalankan Ibadah Puasa. Menurut Bahasa Arab, puasa adalah shaum atau shiyam dan puasa dapat diartikan yaitu menahan diri, dari makan dan minum serta segala yang membatalkan ibadah tersebut,

sejak terbit fajar sampai tenggelamnya matahari, dengan disertai niat ibadah karena Allah SWT.

*Saudara-saudara sebangsa dan seiman

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang menduduki peringkat ketiga setelah 2 kalimat syahadat dan sholat 5 waktu.

Puasa yang dijalankan umat Islam saat ini adalah Puasa Ramadhan dimana pintu surga dibuka lebar dan pintu neraka ditutup. Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis puasa diantaranya adalah Puasa Wajib dan Puasa Sunnah. Puasa Ramadhan adalah salah satu puasa yang termasuk kedalam puasa wajib. Sedangkan puasa sunnah diantaranya adalah puasa Senin Kamis.

*Rekan-rekan yang saya banggakan!

Dengan datangnya bulan puasa Ramadhan ini, mengingatkan kepada kita semua umat islam untuk meningkatkan pengamalan ajaran agama.Mengapa? karena puasa memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah Peduli terhadap fakir miskin. Puasa juga memberikan dorongan kepada diri kita semua untuk lebih hati-hati. Selain memberikan dorongan pada diri untuk hidup lebih hati-hati, puasa juga menuntut pelakunya agar meningkatkan kesalehan sosial. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk solidaritas sosial kepada mereka yang terbiasa dengan 'lapar dan dahaga' karena kekurangan bahan pangan. Jika sehari-hari kita terbiasa makan dan minum sekenyangnya, dengan menu yang serba mewah, maka ketika merasakan lapar dan dahaga karena puasa, hati harus tergerak untuk lebih peduli kepada fakir miskin yang setiap hari kekurangan. Pengalaman 'lapar dan dahaga' itu harus mendorong kepedulian sosial kepada sesama. Seseorang yang berpuasa berarti secara lahir ia telah bertakwa (patuh pada perintah Ilahi). Pelaksanaan ibadah puasa secara langsung mencerminkan ketakwaan.

*Hadirin yang saya hormati

Sekarang, mari kita melihat dan menyadari bahwa masih banyak saudara-saudara kita di Tanah Air yang membutuhkan uluran tangan kita, masih banyak anak-anak kecil dibawah umur berperut buncit karena kekurangan makanan bergizi.

*Rekan-rekan yang berbahagia

Pembagian sembako yang secara instan dapat dinikmati oleh fakir miskin merupakan salah satu bentuk konkret solidaritas sosial. Acara sahur dan buka bersama yang diselenggarakan setiap Ramadhan, baik oleh para konglomerat, di mana anak-anak yatim piatu dari panti asuhan atau anak-anak jalanan dikumpulkan untuk makan bersama, merupakan tradisi yang harus dilestarikan. Jika orang-orang yang berkecukupan bahkan berkelebihan sandang, pangan, dan papan kurang peduli terhadap nasib mereka yang serba kurang bahkan tidak punya, tentu saja kehidupan mereka akan semakin sulit.

*Bapak-bapak , Ibu-ibu yang saya hormati

Maka dengan puasa di bulan suci ini, setidaknya terdapat hikmah bagi kepedulian dan peningkatan solidaritas bagi orang-orang kaya atau yang berkecukupan untuk merasakan betapa sakit dan perihnya menahan lapar, padahal itu hanya sementara waktu. Seharusnya kita sebagai umat Islam harus ingat, peduli, dan empati kepada sebagian saudaranya yang duafa, yang senantiasa merasakan lapar dan dahaga sepanjang waktu. Kalau sudah tumbuh kepedulian dan rasa empati, orang-orang kaya atau yang berkecukupan akan dengan tulus membantu atau mencarikan jalan keluar bagi kaum mustadafin, agar segera terbebas dari rasa lapar dan dahaga yang selalu melekat dalam kehidupan mereka.

*Hadirin sebangsa dan seperjuangan


Kesimpulan dari pidato saya ini adalah:

1) Puasa merupakan salah satu event untuk meningkatkan Ibadah umat Islam.

2) Puasa dapat mengingatkan umat manusia bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan kita.

3) Jadilah umat Islam yang memiliki solidaritas tinggi

4) Sekicil apapun amal yang dikeluarkan, pahala yang didapat akan semakin bertambah.


Demikianlah pidato singkat ini, semoga ada manfaatnya untuk saya pribadi dan bermanfaat pula untuk para hadirin. Kurang lebihnya saya mohon maaf.

kupat disiram santen, kulo lepat, nyuwun pangapunten.

Wabilahitofik wal hiadayah,

Wassalamualaikum wr.wb

2 comments:

Rudy Johan Admiral Hijau said...

Sukron katsir..........


Jazakumullah khairat.......


Moga amal ibadah anti diterima Allah SWT.
razta_gorullaz@yahoo.co.id

Nurul Saputra said...

Uda cantik pintar pidato. cpa ga suka nech> I Love U Full